Kala Hening..

ketika tegar berubah wujud menjadi butir-butir lemah yang leleh..

ketika riuh menjelma menjadi diam dan bisu..

dan ketika hangat tiba-tiba merindu sepi dan sendiri..

hanya suara jemari.. dan hirupan udara..

terdengar satu demi satu..

mungkin itulah saat yang selalu aku nanti..

namun bukan pula momen kesukaanku..

karena aku ingin tegar menjadi simbol bagiku..

meski butir-butir ini hanya leleh dan leleh lagi..

karena aku ingin riuh dan ramai menjadi warna ceriaku..

meski tiba waktu ku hanya dapat bisu.. kelu..

karena aku ingin hangat menyelimutiku..

meski sepi dan sendiri itu pasti..

kenapa ya masih seperti itu berjalannya malam-malamku?

padahal telah sekian waktu kusadari, hidup memang seperti ini..

perlu air mata untuk menjadi kuat, perlu duka untuk menghargai bahagia, perlu usaha untuk meraih cita dan asa..

kenapa ya masih hampa tengah hariku?

dan tawa kosong itu masih saja selalu meledak.. dan bual tak bermakna itu masih saja selalu meluap..

kenapa aku tak hanya jadi orang yang diam.. dan belajar..

karena semesta akan terlihat lebih jelas, terdengar lebih jernih, dan terasa lebih bening ketika hening..